5 Tips Jitu Supaya Artikel Lolos Redaksi
Sudah bukan menjadi rahasia lagi, bahwa profesi sebagai penulis memberikan pendapatan yang cukup menjanjikan. Menulis artikel di media cetak misalnya, bisa membuat seorang penulis dihargai ratusan ribu per karyanya, apalagi jika diterbitkan oleh media besar. Hal ini menarik semakin banyak para pegiat karya tulis, termasuk artikel untuk mencoba mengirimkan ke media. Alhasil menjadikan proses seleksi di redaksi yang kian ketat.
Beruntung jika Anda menemukan artikel ini, karena disini akan dibagikan tips-tips supaya artikel yang dibuat, lolos dari penilaian redaksi media yang ditarget!
1. Konten Artikel Anti Hoax
Hoax adalah informasi yang palsu. Dimana 5 poin penting agar artikel efektif menarik konsumen hal tersebut sekarang semakin marak, terutama untuk media sosial, sengaja dimanfaatkan untuk membuat konten yang kontroversial, karena pada akhirnya akan lebih mudah untuk menarik pembaca. Beruntungnya Indonesia telah memberlakukan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik yang salah satunya mengatur penindakan untuk pelaku pembuat hoax. Alhasil, media menjadikan hal ini sebagai salah satu persyaratan sebelum memutuskan pemuatan artikel.
Sehingga jika ingin artikelnya lolos, jangan menulis sesuatu yang belum jelas kebenarannya, masih berupa kabar yang simpang-siur, hal yang berasal dari sumber tidak jelas atau kredibel. Lakukan pencarian data yang mendalam terhadap topik yang hendak dibahas, pilih sumber yang terpercaya, khusus di internet, jangan mudah percaya isi konten blog, karena siapapun bisa membuatnya. Hal ini memperkecil potensi tertipu oleh tampilan menarik hoax.
2. Anti Plagiat
Media manapun tentu tidak akan menerima tulisan yang diketahui merupakan tulisan hasil copy dari milik orang lain, karena hal tersebut merupakan pelanggaran bagi kode etik jurnalistik. Media-media yang besar bahkan melakukan pemeriksaan hingga perkalimat. Tak sulit untuk melakukannya karena saat ini banyak teknologi yang bisa digunakan untuk menguji plagiat tidaknya sebuah tulisan. Jika menggunakan konten milik sumber lain, maka cantumkan dalam keterangan.
3. Sesuaikan dengan Karakter Media
Setiap media memiliki karakternya masing-masing yang akan berbeda satu sama lain. Hal ini yang masih sering terabaikan atau bahkan tidak diketahui oleh para penulis. Padahal hal ini menjadi salah satu poin yang penting bagi redaksi untuk menerima tulisan. Penulis harus memahami dengan baik karakter tulisan-tulisan dari media yang ditarget, apakah menggunakan bahasa baku atau tidak, segmen pembacanya seperti apa, hingga pembahasan apa saja yang relevan.
4. Kemasan yang Menarik
Meskipun tulisannya bagus namun jika pengemasannya sangat membosankan, redaksi pun juga akan menolaknya. Karena sebagaimana dipahami, bahwa menarik tidaknya kemasan yang akan mempengaruhi minat para pembaca untuk singgah. Bahkan dari aspek judul sekalipun akan dipertimbangkan oleh redaksi. Tak perlu khawatir jika belum bisa membuat tulisan yang menarik, setiap orang bisa mengembangkannya dengan banyak membaca tulisan-tulisan yang menarik.
5. Tidak Berhenti pada Tulisan Pertama
Hal ini juga menjadi salah satu sebab dari gagalnya banyak penulis yang sebenarnya potensial untuk menembus media. Mereka menargetkan untuk berhasil pada saat pengiriman tulisan pertama, jika gagal, mereka langsung menyerah. Padahal penolakan merupakan ujian yang sangat wajar bagi seorang penulis. Harusnya hal itu dimanfaatkan, terutama bagi redaksi yang berkenan memberikan evaluasi, untuk penulis memperbaiki tulisannya dan menerapkan di tulisan berikutnya. Hal ini pun akhirnya akan membuat tulisan semakin mendekati standar dari media yang dituju.
Itulah tips-tips untuk yang ingin artikelnya diterima oleh redaksi dan dimuat. Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar